Foto/dok. Kominfo   

nusakini.com - Indonesia berhasil menempatkan 18 inisiatif pengembangan TIK sebagai nominator Anugerah WSIS. “Dengan masuknya 18 inisiatif Indonesia sebagai nominator pada Anugerah WSIS 2017, ini kian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tawaran alternatif solusi bagi dunia menghadapi tantangan di abad informasi dewasa ini,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A Pangerapan dalam jumpa pers di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (04/04/2016).

Menurut Dirjen Aptika Semuel, " Anugerah WSIS dapat menjadi platform untuk menemukenali dan sekaligus menampilkan sejumlah success stories dan best practices dari berbagai pemangku kepentingan di berbagai penjuru dunia yang dapat menjadi contoh atau direplikasi oleh siapapun" . “Dari 18 kategori, Indonesia terpilih 13 kategori dari 18 inisiatif. Dilihat dari tahun lalu, kita hanya 2 yang menjadi nominasi, tahun ini melonjak cukup tinggi kita mendapat nominasi 18 inisiatif dari berbagai kategori yang ada,” kata Semuel. 

Saat ini pertumbuhan gerakan inisiatif di Indonesia semakin berkembang. Insiatif itu digagas oleh kalangan bisnis, komunitas dan asosiasi. "Indonesia saat ini sedang gencar baik dalam aplikasi yang terus berkembang dan ini akan diterbitkan dan terus bergerak. Baik dalam hal segi bisnis, society dan lainnya yang masuk nominasi dari Indonesia tidak semua adalah asli dari Indonesia. Ada yang hanya sekedar bekerja atau berproses di Indonesia saja. Beberapa kategori yang kosong atau tidak ada berarti kita memang belum mengsummit di kategori tersebut. Bila inisiatif-inisiatif tersebut tidak menang, setidaknya kita sudah sharing ke negara lain. Karena selain untuk menguji apakah inisiatif kita bisa diterima di negara lain, kita juga bisa sharing,” jelas Semuel. 

Menurut Dirjen Aptika peserta yang terpilih mendapatkan nominasi itu terdiri dari berbagai kalangan mulai dari asosiasi, gerakan bisnis, inisiatif pemerintah. "Mudah – mudahan dari beberapa nominasi ini, ada beberapa yang bisa menjadi pemenangnya dalam best practices,” harapnya.   

Anugerah WSIS merupakan kontes internasional yang dikembangkan untuk menanggapi permintaan pemangku kepentingan WSIS. Kontes itu ditujukan untuk menciptakan mekanisme yang efektif dalam mengevaluasi dan mengenali penerapan inisiatif yang terbaik atau strategi yang berorientasi pembangunan yang memanfaatkan kekuatan TIK sebagai enabler pembangunan. Penerapan inisiatif atau strategi itu bisa dilakukan oleh individu, pemerintah, masyarakat sipil, lembaga lokal, regional dan internasional, lembaga penelitian dan perusahaan sektor swasta. 

Anugerah WSIS merupakan bagian integral dari proses inventarisasi WSIS yang mulai berlangsung sejak tahun 2004 untuk membantu pelaksanaan dan tindak lanjut agenda WSIS. Kontes itu diadakan pertama kalinya pada tahun 2012 dan mendapatkan perhatian stakeholders guna pemanfaatan TIK dalam Pembangunan (ICT4D). Anugerah WSIS sangat erat dengan upaya pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) 2030. Melalui International Telecommunication Union (ITU), PBB telah merumuskan SDG 2030 sebagai target, arah dan acuan pemanfaatan internet dalam memberdayakan masyarakat dalam pembangunan negara-negara dunia, termasuk Indonesia. (p/mk)